Nuqtoh.or.id, Cicurug, 9 Agustus 2025 — Satuan Banser Tanggap Bencana (BAGANA) Satkoryon Cicurug kembali membuktikan kesigapannya dalam menghadapi situasi darurat. Sejak pagi, tim relawan ini terjun langsung ke lapangan untuk membantu warga di wilayah terdampak bencana alam yang dipicu hujan deras semalam.
Tiga desa menjadi titik fokus penanganan hari ini: Tenjolaya, Pasawahan, dan Kutajaya. Di lokasi-lokasi tersebut, personel BAGANA menghadapi berbagai kondisi darurat mulai dari jalan tertutup pohon tumbang, material longsor yang menutup akses, hingga genangan banjir yang merendam pemukiman.

Respons Cepat di Medan Sulit
Kepala Operasi BAGANA Cicurug menjelaskan, aksi hari ini dilakukan secara terukur dengan memprioritaskan keselamatan warga.
“Begitu laporan masuk, tim langsung bergerak. Kondisi di lapangan cukup menantang, sebagian jalur terputus dan licin, tapi semua harus segera ditangani,” ujarnya.
Tim menggunakan peralatan evakuasi darurat untuk membuka jalur, mengevakuasi warga lanjut usia dan anak-anak, serta memindahkan barang berharga warga ke lokasi yang lebih aman. Untuk desa terdampak lainnya, penanganan akan dilanjutkan pada Minggu pagi, menyesuaikan dengan kondisi akses dan cuaca.
Relawan Siaga Sepanjang Waktu
Sebagai unit khusus Banser yang memang dibentuk untuk penanggulangan bencana, BAGANA Cicurug mengerahkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada. Banyak anggota yang bekerja sejak dini hari dan memilih tetap di lokasi hingga malam untuk berjaga-jaga terhadap potensi bencana susulan.
“Kami bukan hanya datang saat bencana, tapi juga bertahan untuk memastikan warga benar-benar aman,” ungkap salah satu anggota BAGANA yang bertugas di Desa Kutajaya.
Antisipasi Bencana Susulan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di wilayah Sukabumi dalam beberapa hari ke depan. Menyikapi hal tersebut, BAGANA Banser Cicurug menempatkan personel di titik-titik rawan longsor dan banjir untuk melakukan pemantauan intensif.
Langkah cepat dan terkoordinasi ini mempertegas peran BAGANA sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana di tingkat kecamatan. Dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong, mereka menjadi bukti bahwa solidaritas dan kesiapsiagaan adalah kunci dalam menyelamatkan nyawa serta meminimalkan kerugian warga.
—
Editor : Moch Fahmi Amiruddin










