Apakah Maulid Nabi harus dengan cara menyediakan panggung, mengundang mubaligh, dan Qori?
Bagaimana dengan orang miskin yang ingin mendapatkan pahala maulid Nabi?

Sejatinya Maulid Nabi adalah Peringatan Rasa Syukur atas lahirnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi Alam semesta.
Sebagaimana firman Allah SWT :
قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا
” Katakanlah dengan Fadhol Allah dan Rahmat-Nya, maka berbahagialah kalian “. (Qs.Yunus:58)
Dalam menafsirkan ayat diatas Sahabat Ibnu Abbas memaknai الفضل dengan Ilmu, dan الرحمة dengan Muhammad/Rasulullah Saw.
Jadi tafsir utuhnya yaitu :
“Katakanlah kepada seluruh manusia!, dengan adanya Ilmu dan Rasulullah Saw, maka berbahagialah kalian”
Ibnu Abbas memaknai الرحمة dengan Muhammad/Rasulullah disandarkan kepada ayat Qur’an lainnya yaitu :
وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين
“Tidaklah Kami mengutusmu wahai Muhammad, Melainkan sebagai *Rahmat* bagi seluruh Alam”. (Qs.Al-Anbiya:107)
Jadi merasa Bahagia atau Bersyukur atas Lahirnya Rasulullah Saw (Maulid Nabi), merupakan perintah langsung dari Allah SWT.
dalam Ilmu Tafsir Metode Ibnu Abbas ini disebut dengan Tafsir Qur’an bil Qur’an.
Lalu bagaimana cara kita bersyukur atas Lahirnya Rasulullah Saw tersebut?
Pada hakikatnya cara bersyukur itu banyak, selama perbuatan itu dianggap baik menurut syariat. Seperti bersyukur dengan berpuasa, bersedekah… Dll
Akan tetapi secara ringkas dalam Kitab Fathusshomad Al-Alam, Imam Fakhrurazi mengatakan :
من اعتناء بمولد النبي صلى الله عليه وسلم فهو من أعظم القرباء، ويحصل ذالك بإطعام الطعام، وتلاوة القرآن، وذكر قصائد النبوية
“Memperingati Maulid Nabi Saw merupakan jalan ter-Agung untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan hal tersebut bisa dilakukan dengan cara, memberi makanan (bersedekah), membaca Al-Qur’an, atau Membaca Sholawat”. (Fathusshomad, hal. 48)
Jadi merayakan Maulid Nabi Saw tidak harus dengan mengadakan jamuan besar, bagi Masing-masing orang bisa memilih cara diatas sesuai dengan kemampuannya.
Adapun Maulid Nabi Saw seperti yang sudah menjadi adat di Indonesia ini, bertujuan agar ketiga cara diatas terlaksana dalam satu waktu, tentunya pahalanya pun bisa semuanya didapatkan.
Intinya Maulid Nabi Saw, bisa dilakukan oleh semua kalangan. jangan sampai Batal Maulid hanya karena tidak punya uang, karena sejatinya mengagungkan Rasulullah Saw tidak hanya dengan Uang, dalam artian masih banyak cara menuju hadrotnya, terlebih dengan menghidupkan Sunnahnya.
Penulis: Gus FAIQ HAIDAR ALI (Sekretaris MDS Rijalul Ansor Kabupaten Sukabumi)











